Manaqib Sayyidatuna Fathimah Az Zahra Bagian (11)

Berapa banyak Sayyidatuna Fathimah tidak tidur malam untuk menjaga dan melayani ibundany. Nampak suatu perilaku yang sangat mulia dan indah dari akhlak Fathimah yang bersumber dari Sang Ibu.

Suatu pelajaran yang seharusnya dan seandainya para wanita di zaman sekarang ini mau mempelajari suatu akhlak yang dapat mengangkatnya ke derajat yang tinggi.

Sayyidatuna Fathimah setia mendampingi dan duduk di samping ibunya. Sayyidatuna Khadijah dalam keadaan lemah, tak dapat bergerak dan berbicara. Datang Rosulullah SAW. Merasa dengan kedatangan Nabi SAW, Sayyidatuna Khadijah sekuat tenaga menahan segala rasa sakit. Berdiri dengan semangat dan menampakkan ketegaran di depan Nabi SAW. Sayyidatuna Khadijah berusaha mentupi rasa sakitnya, sehingga tak menambah beban Nabi SAW.

Sayyidatuna Fathimah melihat kejadian yang sangat menakjubkan dan begitu indah. Terdapat pelajaran yang sangat berharga. Melihat ikatan cinta yang agung. Cinta yang luar biasa nan murni. Sebuah rasa dan pengorbanan cinta yang tidak mengetahui rasa ini baik di langit ataupun di bumi.

Subhanallah…! Seorang istri yang mencintai suaminya sampai ke derajat yang agung. Sebuah cinta yang menimbulkan rasa tidak suka jika suaminya tahu apa yang sedang terjadi atasnya. Sedang beliau RA dalam keadaan sakit parah. Tak ingin menambah beban kesedihan suaminya SAW. Iya.. Tak ingin Nabi SAW sedih atasnya.

Fathimah tumbuh dewasa. Masa kecilnya berlalu dalam boikotan. 13, 14, 15 di lalui dalam kesusahan dan derita.

Suatu hari datang Bilal bin Robah ke lembah pemboikotan dengan sembunyi-sembunyi. Membawa sepotong roti yang di simpan di ketiaknya agar tak di ketahui orang kafir Quraisy. Bilal mendekati dan memberikan sepotong roti kepada Nabi SAW. Beliau SAW menyuapi Fathimah, Ummi Kultsum serta Sayyidatuna Khadijah dengan penuh kasih sayang.

Keadaan demi keadaan penuh kesusahan telah di lalui oleh Keluarga Yang Suci. Keluarga yang di cintai Allah SWT. Akhirnya selesailah pemboikotan dengan sebab yang agung.

(Bersambung..)

Pos ini dipublikasikan di Manaqib Sayyidatuna Fathimah Az-Zahra dan tag , , . Tandai permalink.

4 Balasan ke Manaqib Sayyidatuna Fathimah Az Zahra Bagian (11)

  1. eko berkata:

    maksud saya nenek tua di rubrik “nenek tua, daun kering dan syafaat Nabi” …Subhanallah hati saya tersentuh membaca artikel tersebut

  2. Asha berkata:

    Lanjutannya mana?

  3. m.thosin berkata:

    subhanallah …….
    sungguh mulia pelajaran atau suri tauladan seperti ini .

    andaikan ini dipelajari oleh para muslimat di Indonesia maka damailah Indonesia

  4. ahmad el-uraydhi berkata:

    next…………………?\

Tinggalkan komentar